
Pekerja Jatuh Saat Bangun Ruang Kelas SMK Terpadu: LSM Bara Api Desak Yayasan Bertanggung Jawab
Rokan Hulu — Proyek pembangunan ruang kelas di SMK Terpadu Yayasan Islamiah, Kecamatan Rambah Hilir, kembali menjadi sorotan setelah seorang pekerja bangunan bernama Musab mengalami kecelakaan kerja dan terjatuh dari ketinggian. Peristiwa itu disebut terjadi akibat lemahnya pengawasan serta minimnya kepedulian dari pihak sekolah maupun kepala tukang terhadap keselamatan para pekerja.
Musab mengalami cedera serius pada bagian pundak akibat terjatuh saat bekerja di konstruksi bangunan. Ia sempat menjalani perawatan di RSUD Rokan Hulu, dan kini diwajibkan menjalani rawat jalan selama satu minggu ditambah terapi lanjutan. Meski demikian, keluarga korban menyesalkan tidak adanya perhatian maupun bantuan yang memadai dari pihak sekolah atau pemborong.
Di tengah polemik tersebut, LSM Bara Api DPC Rokan Hulu angkat bicara. Ketua DPC, Fauzan, menilai sikap pihak SMK Terpadu maupun pemborong sudah melampaui batas kepatutan.
“Pihak sekolah dan yayasan harus bertanggung jawab. Jangan membiarkan korban begitu saja. Ini kelalaian kerja yang tidak boleh ditoleransi,” tegas Fauzan.
Ia menyatakan, jika dalam waktu dekat pihak yayasan atau pemborong tidak menunjukkan itikad baik terhadap korban, LSM Bara Api siap menempuh jalur hukum.
“Ini tanggung jawab yayasan dan pemborong. Bila tidak ada perhatian kepada korban, kami akan ambil langkah hukum. Keselamatan pekerja bukan hal sepele,” tambahnya
Kasus ini menjadi alarm keras tentang standar keselamatan kerja di lingkungan pendidikan yang tengah melakukan pembangunan fisik. Publik kini menunggu respon resmi dari pihak sekolah dan yayasan terkait tuntutan pertanggungjawaban tersebut.
(R2/Rambe)