Anev Karhutla Bersama Polda Riau Via Zoom Meeting: Polres Rohul Gelar Patroli Darat 12.562 Kali

Bagikan di sosmed anda
Dari Kiri ke Kanan: Suharman, S.Pi., MM. (Staf Ahli Bupati Rohul), AKBP. Mihardi Mirwan, SH., SIK., MM. (Plh. Kapolres Rohul), Kompol Erol Ronny Risambessy, SIK., MM. (Waka Polres Rohul) Pada Acara Zoom Meeting Polres Rohul Bersama Polda Riau,

www.kmm.comRokan Hulu-Kegiatan rapat Anev Karhutla Polres Rokan Hulu (Rohul), bersama dengan Polda Riau via zoom meeting. Kegiatan ini dipimpin Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal SIK MH, Senin (2/10/2023) sekitar pukul 11.00 Wib, di Rupatama Polres Rohul.

Hadir dalam kegiatan tersebut, para Jajaran Polda Riau, Kapolda Riau, Waka Polda Riau, Kepala BPBD Prov Riau serta Para PJU Polda Riau. Sementara di Rupatama Polres Rohul hadir, Plh Kapolres Rohul AKBP Mihardi Mirwan, SH., SIK., MM., Waka Polres Kompol Erol Ronny Risambessy, SIK MM, Staf Ahli Bupati Suharman, SPi MM. Tampak juga Kalaksa BPBD Zulzandri, S Si MM, para Kabag, Kasat Samapta AKP Hermawan SH., Kasat Intelkam Iptu Bunyamin SH. dan para Kapolsek Jajaran Polres Rohul.

Dalam Zoom Meeting tersebut, Kapolda Riau Irjenpol M Iqbal SIK MH mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan Anev Karhutla di Wilayah Prov.Riau.

“Bulan Oktober ini adalah bulan terakhir musim panas, khususnya di Prov.Riau maka dari itu, saya mengajak rekan-rekan semua untuk bekerja lebih fokus, dalam mengelola Karhutla untuk menekan hotspot yang terpantau di DLK”, kata Irjenpol M Iqbal.

Suasana Pada Acara Zoom Meeting Bersama Polda Riau di Rupatama Polres Rohul

“Kami persilahkan dari BPBD Prov.Riau dan Karo Ops untuk memberikan paparan situasi karhutla pada saat ini”, ucap Kapolda melanjutkan.

Sementara itu, Kabid Pencegahan BPBD Prov.Riau Mirta Adi Mukti menyampaikan, dalam pemantauan titik hotspot, pihaknya menggunakan acuan dari BRIN dan itu berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB). Dan dalam 1 bulan terakhir ini terdapat 524 Hotspot di Wilayah Prov Riau.

“Saat ini ada dua lokasi menggunakan operasi Water Boombing di daerah Kampar dan daerah Rohil. Untuk wilayah Kampar Alhamdulillah sudah bisa dipadamkan”, ungkap Mirta Adi Mukti.

“Untuk daerah Simpang Gaung Inhil, sudah dilakukan Water Boombing, tetapi sampai saat ini belum bisa dipadamkan. Namun, kualitas udara di Riau saat ini Alhamdulilah dalam status baik”, lanjut Mirta Adi Mukti.

Kemudian, Karo.Ops Polda.Riau Kombes.Pol R Kasero Manggolo, MH., M.Si., menyampaikan, ada sebanyak 1.630 titik hotspot dan yang sudah terverifikasi sebanyak 191 titik hotspot. Sisanya 340 titik hotspot yg belum terverifikasi.

“Kita telah fokus pada 71 titik hotspot dan yang low ada sebanyak 1.984 titik hotspot. Sementara yang medium ada 75 titik hotspot“, sebut Kombes.Pol. R Kasero Manggolo.

Diterangkannya, ada beberapa Polres yang memiliki hotspot yang paling tinggi yaitu, Polres Inhu sebanyak 590 Titik Hotspot.

“Maka dari itu, agar tetap selalu memantau Dashbord Lancang Kuning, apabila tepantau Titik Api agar segera ditindak lanjuti dan diverifikasi di lapangan. Serta untuk diungkap juga, para pelaku pembakaran hutan dan lahan di setiap wilayah yang ada”, ucap Kombes Kasero Manggolo.

“Selama tahun 2023 Periode 1 Januari sampai 30 September 2023, Polda Riau telah mengungkap 35 kasus Karhutla dengan tersangka 34 orang, dengan luas lahan terbakar 1.223 Ha. Upaya yang telah dilaksanakan Jajaran Polres pada bulan September 2023 adalah, 136.790 penyuluhan, 136.296 sebar maklumat, 7.804 pasang spanduk, 27 FGD (Focus Group Discution), 157.078 Patroli Karhutla, 97 Apel Siaga, 348 pemadaman atau pendinginan,” rinci Kombes Kasero.

“Terimakasih yang telah dilakukan oleh rekan-rekan semuanya dan ini perlu diberikan reward atau penghargaan yang telah terjun langsung kelapangan”, ucap Kombes Kasero lagi.

“Setelah disimpulkan kita terkena kiriman asap dalam satu pekan terakhir ini yaitu, dari daerah Jambi dan Palembang, Alhamdulillah masih dalam batas normal”, tutur Kombes Kasero.

Masih, Kombes Pol R Kasero Manggolo menjelaskan, terdapat lima rekomendasi agar dapat dilaksanakan yaitu;

  • Aktifkan kembali dan cek/kontrol piket posko Karhutla di masing-masing Jajaran polres/ta.
  • Segera lakukan Verifikasi apabila ditemukan titik api/firespot maupun hotspot yang terpantau pada Aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara.
  • Apabila terdapat kendala jaringan di wilayah titik hotspot agar personel mencari lokasi yang terdapat jaringan atau sinyal untuk segera melaporkan titik hotspot tersebut di Aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara
  • Setelah dilaksanakan verifikasi ditemukan Titik Api, agar segera lakukan penanganan melibatkan 3 Pilar s/d. Muspida Tk.I. Jika membutuhkan penambahan perkuatan personel dan dukungan anggaran operasional, pemadaman Karhutla agar ajukan kepada Kapolda Riau Up.Karoops pada kesempatan pertama.
  • Agar laporan penanganan terhadap verifikasi Titik Api tersebut di-upload dalam Aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara disertai dokumentasi yang jelas (termasuk lokasi/koordinat dan lainnya).

Setelah pemaparan tersebut, Kapolda Riau M Iqbal, meminta untuk ditampilkan secara real time kondisi karlahut pada saat ini dan diberikan penjelasan atau keterangan dari para Polres Jajaran Polda Riau.

Jajaran Polres Rohul

“Karhutala di Wilayah Prov.Riau sudah dapat kita kelola secara bersama dengan baik sehingga titik api di wilayah kita bisa kita tekan dan ini saya harapkan untuk bisa dipertahankan,” Irjen.pol. M. Iqbal dalam arahannya.

“Agar dapat menggandeng Bupati dan Instansi terkait dalam berkolaborasi turun kelapangan untuk pemadaman ataupun pendinginan,” ungkap Kapolda lagi.

“Minggu ini harus ada Anev Karhutla tingkat kabupaten/kota sebanyak dua kali, untuk dapat menggandeng Bupati, BPBD, Perusahaan, Manggala Agni dan Pamatwil untuk dapat hadir dalam anev tersebut,” saran Kapolda.

“Agar sering-sering melakukan Patroli dan melakukan penghijauan didekat kanal, untuk upaya pencegahan adanya kebakaran hutan dan lahan. Untuk jajaran saya perintahkan, untuk melakukan pencegahan dan pemadaman serta melakukan penindakan hukum secara tegas kepada para pelaku pembakaran hutan dan lahan”, tegas Irjen.pol. M. Iqbal.

Seterusnya, Waka Polda Riau Brigjen Pol Kasihan Rahmadi menjelaskan keaktifan dalam support data dalam DLK, Dia menilai masih kurang dan semuanya wajib aktif dalam pelaporan dalam DLK tersebut.

“Terimakasih kita telah mendapatkan support data real time dari BPBD dan agar setiap hari dapat melaporkan kepada kami sebagai pembanding dalam mengoptimalkan penanganan di lapangan,” kata Brigjen Pol Kasihan Rahmadi.

Lanjutnya, dalam penanganan karhutla di lapangan wajib dipimpin oleh Perwira.

“Ajak juga instansi terkait dalam berkolaborasi untuk pencegahan dan pemadaman,” pintanya

Kegiatan Rapat Anev Karhutla Via Zoom Meeting telah berakhir dan kegiatan dilanjutkan dengan Paparan dari Kabag Ops Polres Rohul Kompol Amru Hutauruk, SH. Sesuai data kami selama bulan september yang paling banyak Titik Api berada di Polsek Rokan IV Koto.

“Apabila terpantau Hotspot di DLK, maka itu harus dan wajib segera di verifikasi. Adapun jumlah Titik Hotspot yang berada di Wilayah Polsek Jajaran adalah sebagai berikut, Rambah Samo 15 titik, Rambah Hilir 3 titik, Rambah 34 titik, Bonai Darussalam satu titik, Kepenuhan 1 titik, Rokan IV Koto 53 titik, Kabun 14 titik, Tambusai 3 titik,” jelas Kompol Amru Hutauruk.

“Terdapat juga rekapitulasi kegiatan preemtif dan preventif Karhutla Polres Rohul dan jajaran selama bulan september 2023 adalah sebagai berikut, Penyuluhan 11.184, Sebar Maklumat 10.890, Pasang Spanduk 415, Patroli Darat 12.562,” tuturnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Rohul, mengakui ada keterbatasan SDM maupun Personil

“Kemudian Piket Kami ada Enam Orang, maka apabila ada keterlambatan di lapangan kami mohon maklum tetapi kami selalu siap untuk membantu dalam pelaksanaan patroli dan pemadaman di lapangan,” sebutnya.

“Pengadaan senso tangan untuk Kecamatan Rokan IV Koto sudah kami ajukan untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla dan Insha Allah pada bulan ini akan diturunkan pengadaannya,” katanya.

Sedangkan, arahan dari Plh Kapolres Rohul AKBP Mihardi Mirwan SH SIK MM, menjelaskan klasifikasi yang ada di DLK sangat sensitif, tetapi perbedaan bukanlah penghalang maka apabila sudah ada Titik Api kita harus bareng – bareng untuk melakukan pemadaman di lapangan.

“Apabila kita ketemu penghalang dari alam seperti di Kecamatan Rambah adanya Harimau di atas bukit pada malam hari pada saat melakukan verifikasi kita harus melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan penghalang yang ada tersebut, sehingga tercipta kolaborasi dan kekompakan di lapangan dan kita juga tetap menjaga keselamatan diri dalam pelaksanaan tugas,” katanya.

“Terimakasih kepada kita semua dan semangat dalam bertugas,” pungkas AKBP Mihardi Mirwan SH SIK MM mengakhiri.

Kegiatan Rapat Anev Karhutla Polres Rohul, berakhir pada pukul 12.45 Wib, selama kegiatan berlangsung situasi terdapat dalam keadaan aman dan kondusif.

(HUMAS POLRES ROHUL)

Tingalkan komentar anda

Verified by MonsterInsights