www.kmm.com–Rokan Hulu-Konflik membara di Rempang Batam, Kepulauan Riau, terkait investasi di pulau Melayu itu, telah menyedot perhatian dan kepedulian publik di tanah air, bahkan simpati datang dari manca negara.
Namun, tidak demikian halnya dengan Rokan Hulu. Suara dari Negeri Seribu Suluk itu terdengar sayup sayup sampai, bahkan nyaris tak terdengar.
Karenanya, tidaklah salah jika sejumlah anak keponakan daerah itu mempertanyakan sikap pemangku Kepentingan disana, termasuk LAMR Rohul.
Dua anak ponakan Rohul, H Sarkawi SE dan Ade Irwan Hudayana.
“Kami anak ponakan Negeri Seribu Suluk mempertanyakan sikap dan kepedulian LAMR Rohul terhadap peristiwa Pulau Rempang itu, Karena terkesan diam saja,:” tandas H Sarkawi dan Ade kepada Pers, Ahad (17/09),
Menurut Sarkawi, sikap dan kepedulian LAM Rohul diperlukan karena para tokoh cerdik pandai di lembaga itu merupakan panutan.
“Apalagi lembaga itu membawa nama Melayu, sementara yang menderita dan berjuang mempertahankan hak nya di Rempang adalah anak ponakan Melayu juga,'” sambung Ade Hudayana.
Disebutkan Sarkawi, rakyat lebih bernilai dari investasi, tanpa rakyat tidak ada Negara dan pemerintahan.
“Namun, sebaliknya tanpa investasi, Negara dan pemerintah tetap berdiri,” tegas Sarkawi.
Ade Hudayana minta para tokoh di LAMR Rohul segera mengeluarkan sikap, sehingga bisa diikuti anak kemenakan.
“Jika LAMR Rohul tidak segera mengambil sikap, maka jangan salahkan kalau anak kemenakan mengambil sikap sendiri, termasuk mereformasi pengurus LAMR,” tandas Ade. (Rpt).